Pondok
Pesantren Sunan Kalijogo, Ds. Sukolilo, Kec. Jabung, Kabupaten Malang
sukses menjadi tempat agenda besar Rakorwil ke II Pimpinan Wilayah
ISHARI (Ikatan Seni Hadhrah Republik Indonesia) Jawa Timur. Acara
Rakorwil PW ISHARI Jatim 2015 telah dihelat dengan terkondisikan selama
dua hari dan berlangsung pada tanggal 6-7 Maret kemarin. Panitia
pelaksana dari PC ISHARI Kabupaten Malang bekerjasama dengan Pondok
Pesantren Sunan Kalijogo berhasil membuat acara tahunan yang digelar
sebagai media silaturrahim antar cabang ISHARI seluruh Jawa Timur ini
berlangsung dengan cukup semarak. Tamu-tamu dari luar daerah sudah
berdatangan dan menginap disana sehari sebelumnya. Pembukaan acara
sendiri berlangsung dari pukul setengah sembilan hingga pukul dua belas
malam.Wakil Bupati Kabupaten Malang, H Ahmad Subhan turut hadir memberi
sambutan dalam pembukaan rakorwil PW ISHARI Jatim kemarin, ''Dalam
organisasi ISHARI itu butuh pengurus-pengurus yang ikhlash karena
jama'ah yang diurus sangat besar. Sehingga, jam'iyah ISHARI harus selalu
berupaya keras untuk mengembangkan jam'iyahnya'' ungkap Pak Subhan
dalam sambutannya. Besoknya agenda acara berlanjut ke rapat koordinasi
dari pagi hari hingga sore hari penutupan. Meskipun acara berlangsung
padat dan cukup menguras fokus, namun animo peserta seolah tak
berkurang.
Dalam moment Rakorwil ini PW ISHARI Jatim melaunching website resmi serta launching bidang usaha tours and travel yang dirintis menjadi salah satu sumber dana bagi pengelolaan dan kemandirian jam'iyah. Website jam'iyah yang dilaunching
ini memuat sumber informasi berkenaan dengan seluruh agenda ISHARI
se-Jatim. Setiap cabang juga diperbolehkan untuk menggunakan website ini
sebagai media publikasi dengan berpartisipasi aktif mengirimkan agenda,
artikel, dan buah pemikiran sebagai studi perbandingan yang bisa
diakses seluruh anggota cabang yang ada. Ketua PW ISHARI Jatim Ir H
Yusuf Arif Anwar, mengungkapkan, ''Jama'ah ISHARI yang aktif
diseluruh jawa timur sekitar 150.000 jama'ah, yang non aktif 200.000
jama'ah. Ketika kita mencoba menggunakan alat komunikasi dunia maya
ternyata respon jama'ah luar biasa. Maka dibantu beberapa tenaga ahli
dari cabang ISHARI Bojonegoro kami segera ikhtiyar membuat website yang
tertata rapi dan memuat informasi yang bisa diakses khalayak umum. Untuk
website agar semakin banyak yang mencari tahu maka sekaligus kami
launching pada pembukaan kali ini. Kemudian ada harapan juga kita
memunculkan produk-produk baru yang bisa dipakai menjadi sumber dana dan
penopang untuk organisasi dengan mengembangkan potensi yang ada.
Seluruh anggota wilayah Jatim kita lihat memang mempunyai jama'ah riil
cukup banyak. Maka tercetuslah usaha tour and travel sebagai salah satu
ikhtiyar kemandirian organisasi yang juga kita launching tadi malam''.
Pembenahan dalam segala lini memang terus gencar diupayakan termasuk dalam meningkatkan mutu pendidikan dan keilmuan dari jama'ah. Dalam agenda Rakorwil tersebut PW ISHARI Jatim juga melaunching sebuah kitab yang diberi nama ''Al 'Iqdu durory fi tarjamati sholawati alan Nabi lil Ishari'' (Untaian mutiara dalam terjemah sholawat atas Nabi Muhammad bagi Jam'iyah ISHARI). Kitab yang dibedah sekaligus saat launchingnya itu merupakan kitab yang berisi sejarah dan dasar amaliyah ISHARI. Tak lupa pula diwan hadhroh (syair hadhroh) yang dikarang oleh Mursyid tunggal jam'iyah
ISHARI, yaitu Syaikh Abdurrokhim bin Abdul Hadi Pasuruan beserta
terjemahnya lengkap ada di buku tersebut. Buku tersebut dibagikan secara
gratis kepada setiap perwakilan cabang yang hadir. Hal itu dilakukan
agar jama'ah ISHARI semakin mengerti akan amaliyah hadhroh yang dilakukan sehari-hari. Sekretaris Umum PW ISHARI Jatim, Ustadz M. Nuruddin mengatakan, ''Buku
tersebut juga masih dalam proses untuk dijadikan sebagai aplikasi
online dengan memasukkannya ke 'Maktabah Syumila NU'. Kami bekerjasama
dengan Ustadz Ilzamul Wafiq (Jogja) yang menggagas aplikasi tersebut
agar nantinya kitab Al Iqdu durory juga bisa diakses menggunakan
perangkat hape''. Maktabah Syumila NU sendiri adalah salah satu aplikasi software yang berisi kompilasi dan koleksi kitab-kitab Islam yang sering di kaji di Pesantren-pesantren Salaf. Kelebihan lain dari aplikasi sofware Syumila NU yaitu, kitab-kitab yang ada dalam aplikasi tersebut dijamin aman dari distorsi atau tahrif
(mangalami perubahan hingga pemalsuan) yang banyak dilakukan oleh ulama
salafi wahabi yang sekarang sangat banyak menyebar di internet.
Beberapa
isu yang dibahas dalam Rakorwil kali ini antara lain, upaya memperkuat
tatanan organisasi, saling memberi dan menerima pengalaman masing-masing
cabang, sorotan kepatuhan terhadap aturan dalam organisasi, pengelolaan
pendanaan serta kemandirian organisasi, dan tak lupa pula isu mengenai
kelayakan kembali menjadi banom NU. Seperti diketahui bersama ISHARI
memang pernah menjadi sebuah lembaga di bawah naungan NU. Namun ISHARI
juga pernah mengalami pasang surut organisasi terutama karena kurang
diterapkannya peraturan yang sudah ditetapkan bersama. Secara ilmiah
ISHARI memang sudah diakui sebagai salah satu thoriqohnya warga NU serta mempunyai kontribusi besar dalam menjaga tradisi dan aqidah ahlussunnah wal jama'ah. Hal itu sudah berlangsung lama dan turun-temurun dan terlestarikan bahkan sebelum jam'iyah
NU sendiri lahir. Namun secara struktural sekarang ISHARI sudah tidak
lagi menjadi banom NU meskipun secara kultural masih tetap. Hal tersebut
seperti yang diungkapkan oleh Gus Ubaid Zuhri, dari cabang Mojokerto, ''Selama
ini dalam berjalannya jam'iyah ISHARI memang lebih di dominasi oleh
aspek mahabbah dalam hal eksistensi dan keberlanjutan jam'iyah oleh para
anggotanya. Sementara aspek ilmiah yang menjadi penopang kekuatan
jam'iyah masih belum tercapai. Padahal untuk membuat kekuatan jam'iyah
lebih kokoh harus ditopang aspek ilmiah tadi selain aspek jamaah.
Sehingga mengembalikannya lagi sebagai salah satu banom yang
terintegrasi dengan NU tentu bukan keputusan yang salah. Tinggal
penataan kembali kelayakan organisasi agar bisa diusahakan menjadi banom
lagi seperti dulu''. Lanjut Gus Ubaid, ''Kegiatan-kegiatan
semacam rakor yang terintegrasi seperti pada periode sebelumnya tidak
ada. Maka ini mempunyai nilai pembelajaran bagi warga ISHARI terutama
sebagai masukan bagi para pimpinan cabang. Kami bisa silaturrohim, bisa
sharing ide, studi komparatif antar cabang, serta bisa langsung
disebarkan ke Ancab-Ancab lainnya dalam rangka untuk menumbuhkembangkan
organisasi''.
Acara
rakorwil kali ini memang berbeda dari rakorwil yang sebelumnya.
Rakorwil tahun lalu lebih bertumpu pada perumusan manajemen organisasi.
Target rakorwil kali ini lebih pada ta'arruf pengurus organisasi
untuk mengevaluasi setiap masalah yang terjadi dari rumusan kebijakan
yang diterapkan ditingkat wilayah dan eksternal wilayah. Di konfirmasi
oleh Ustadz Nuruddin yang sudah hadir sejak beberapa hari sebelum acara
dimulai, ''Alhamdulillah acara berjalan sukses dan lancar, serta
berhasil menghimpun beberapa usulan penting dari Pimpinan Cabang se Jawa
Timur. Hadir 24 rombongan delegasi dari 32 Pimpinan Cabang yang
diundang. Sedangkan yang dua cabang lainnya izin karena berhalangan.
Sementara dari jajaran PW hadir 40 pengurus dari 45 pengurus yang
diundang.'' terangnya. Selama dua hari kemarin PW ISHARI Jatim telah
mengusahakan agar rakorwil berlangsung dengan aspiratif dan
komunikatif. Diharapkan pada rakorwil kali ini akan membuat
solusi-solusi kebuntuan dari penerapan peraturan diantara cabang-cabang
dan wilayah tercover semua sehingga ukhuwah dan kemashlahatan yang lebih besar bisa tercipta dengan baik.Salam #Berjuta_Khidmah
Belajar, Berjuang, Bertaqwa, serta Berkhidmah!
Sumber: http://www.ipnuippnuub.org/2015/03/mempererat-tali-silaturrahmi-pimpinan.html
0 komentar:
Posting Komentar