SELAMAT DATANG DI BLOG PIMPINAN CABANG IKATAN SENI HADRAH INDONESIA KABUPATEN BOJONEGORO

Pages

Rabu, 18 Maret 2015

Mempererat tali silaturrahmi, Pimpinan Wilayah ISHARI Jawa Timur gelar Rakorwil

Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, Ds. Sukolilo, Kec. Jabung, Kabupaten Malang sukses menjadi tempat agenda besar Rakorwil ke II Pimpinan Wilayah ISHARI (Ikatan Seni Hadhrah Republik Indonesia) Jawa Timur. Acara Rakorwil PW ISHARI Jatim 2015 telah dihelat dengan terkondisikan selama dua hari dan berlangsung pada tanggal 6-7 Maret kemarin. Panitia pelaksana dari PC ISHARI Kabupaten Malang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Sunan Kalijogo berhasil membuat acara tahunan yang digelar sebagai media silaturrahim antar cabang ISHARI seluruh Jawa Timur ini berlangsung dengan cukup semarak. Tamu-tamu dari luar daerah sudah berdatangan dan menginap disana sehari sebelumnya. Pembukaan acara sendiri berlangsung dari pukul setengah sembilan hingga pukul dua belas malam.Wakil Bupati Kabupaten Malang, H Ahmad Subhan turut hadir memberi sambutan dalam pembukaan rakorwil PW ISHARI Jatim kemarin, ''Dalam organisasi ISHARI itu butuh pengurus-pengurus yang ikhlash karena jama'ah yang diurus sangat besar. Sehingga, jam'iyah ISHARI harus selalu berupaya keras untuk mengembangkan jam'iyahnya'' ungkap Pak Subhan dalam sambutannya. Besoknya agenda acara berlanjut ke rapat koordinasi dari pagi hari hingga sore hari penutupan. Meskipun acara berlangsung padat dan cukup menguras fokus, namun animo peserta seolah tak berkurang.
Dalam moment Rakorwil ini PW ISHARI Jatim melaunching website resmi serta launching bidang usaha tours and travel yang dirintis menjadi salah satu sumber dana bagi pengelolaan dan kemandirian jam'iyah. Website jam'iyah yang dilaunching ini memuat sumber informasi berkenaan dengan seluruh agenda ISHARI se-Jatim. Setiap cabang juga diperbolehkan untuk menggunakan website ini sebagai media publikasi dengan berpartisipasi aktif mengirimkan agenda, artikel, dan buah pemikiran sebagai studi perbandingan yang bisa diakses seluruh anggota cabang yang ada. Ketua PW ISHARI Jatim Ir H Yusuf Arif Anwar, mengungkapkan, ''Jama'ah ISHARI yang aktif diseluruh jawa timur sekitar 150.000 jama'ah, yang non aktif 200.000 jama'ah. Ketika kita mencoba menggunakan alat komunikasi dunia maya ternyata respon jama'ah luar biasa. Maka dibantu beberapa tenaga ahli dari cabang ISHARI Bojonegoro kami segera ikhtiyar membuat website yang tertata rapi dan memuat informasi yang bisa diakses khalayak umum. Untuk website agar semakin banyak yang mencari tahu maka sekaligus kami launching pada pembukaan kali ini. Kemudian ada harapan juga kita memunculkan produk-produk baru yang bisa dipakai menjadi sumber dana dan penopang untuk organisasi dengan mengembangkan potensi yang ada. Seluruh anggota wilayah Jatim kita lihat memang mempunyai jama'ah riil cukup banyak. Maka tercetuslah usaha tour and travel sebagai salah satu ikhtiyar kemandirian organisasi yang juga kita launching tadi malam''.
Pembenahan dalam segala lini memang terus gencar diupayakan termasuk dalam meningkatkan mutu pendidikan dan keilmuan dari jama'ah. Dalam agenda Rakorwil tersebut PW ISHARI Jatim juga melaunching sebuah kitab yang diberi nama ''Al 'Iqdu durory fi tarjamati sholawati alan Nabi lil Ishari'' (Untaian mutiara dalam terjemah sholawat atas Nabi Muhammad bagi Jam'iyah ISHARI). Kitab yang dibedah sekaligus saat launchingnya itu merupakan kitab yang berisi sejarah dan dasar amaliyah ISHARI. Tak lupa pula diwan hadhroh (syair hadhroh) yang dikarang oleh Mursyid tunggal jam'iyah ISHARI, yaitu Syaikh Abdurrokhim bin Abdul Hadi Pasuruan beserta terjemahnya lengkap ada di buku tersebut. Buku tersebut dibagikan secara gratis kepada setiap perwakilan cabang yang hadir. Hal itu dilakukan agar jama'ah ISHARI semakin mengerti akan amaliyah hadhroh yang dilakukan sehari-hari. Sekretaris Umum PW ISHARI Jatim, Ustadz M. Nuruddin mengatakan, ''Buku tersebut juga masih dalam proses untuk dijadikan sebagai aplikasi online dengan memasukkannya ke 'Maktabah Syumila NU'. Kami bekerjasama dengan Ustadz Ilzamul Wafiq (Jogja) yang menggagas aplikasi tersebut agar nantinya kitab Al Iqdu durory juga bisa diakses menggunakan perangkat hape''. Maktabah Syumila NU sendiri adalah salah satu aplikasi software yang berisi kompilasi dan koleksi kitab-kitab Islam yang sering di kaji di Pesantren-pesantren Salaf. Kelebihan lain dari aplikasi sofware Syumila NU yaitu, kitab-kitab yang ada dalam aplikasi tersebut dijamin aman dari distorsi atau tahrif (mangalami perubahan hingga pemalsuan) yang banyak dilakukan oleh ulama salafi wahabi yang sekarang sangat banyak menyebar di internet.
Beberapa isu yang dibahas dalam Rakorwil kali ini antara lain, upaya memperkuat tatanan organisasi, saling memberi dan menerima pengalaman masing-masing cabang, sorotan kepatuhan terhadap aturan dalam organisasi, pengelolaan pendanaan serta kemandirian organisasi, dan tak lupa pula isu mengenai kelayakan kembali menjadi banom NU. Seperti diketahui bersama ISHARI memang pernah menjadi sebuah lembaga di bawah naungan NU. Namun ISHARI juga pernah mengalami pasang surut organisasi terutama karena kurang diterapkannya peraturan yang sudah ditetapkan bersama. Secara ilmiah ISHARI memang sudah diakui sebagai salah satu thoriqohnya warga NU serta mempunyai kontribusi besar dalam menjaga tradisi dan aqidah ahlussunnah wal jama'ah. Hal itu sudah berlangsung lama dan turun-temurun dan terlestarikan bahkan sebelum jam'iyah NU sendiri lahir. Namun secara struktural sekarang ISHARI sudah tidak lagi menjadi banom NU meskipun secara kultural masih tetap. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Gus Ubaid Zuhri, dari cabang Mojokerto, ''Selama ini dalam berjalannya jam'iyah ISHARI memang lebih di dominasi oleh aspek mahabbah dalam hal eksistensi dan keberlanjutan jam'iyah oleh para anggotanya. Sementara aspek ilmiah yang menjadi penopang kekuatan jam'iyah masih belum tercapai. Padahal untuk membuat kekuatan jam'iyah lebih kokoh harus ditopang aspek ilmiah tadi selain aspek jamaah. Sehingga mengembalikannya lagi sebagai salah satu banom yang terintegrasi dengan NU tentu bukan keputusan yang salah. Tinggal penataan kembali kelayakan organisasi agar bisa diusahakan menjadi banom lagi seperti dulu''. Lanjut Gus Ubaid, ''Kegiatan-kegiatan semacam rakor yang terintegrasi seperti pada periode sebelumnya tidak ada. Maka ini mempunyai nilai pembelajaran bagi warga ISHARI terutama sebagai masukan bagi para pimpinan cabang. Kami bisa silaturrohim, bisa sharing ide, studi komparatif antar cabang, serta bisa langsung disebarkan ke Ancab-Ancab lainnya dalam rangka untuk menumbuhkembangkan organisasi''.
Acara rakorwil kali ini memang berbeda dari rakorwil yang sebelumnya. Rakorwil tahun lalu lebih bertumpu pada perumusan manajemen organisasi. Target rakorwil kali ini lebih pada ta'arruf pengurus organisasi untuk mengevaluasi setiap masalah yang terjadi dari rumusan kebijakan yang diterapkan ditingkat wilayah dan eksternal wilayah. Di konfirmasi oleh Ustadz Nuruddin yang sudah hadir sejak beberapa hari sebelum acara dimulai, ''Alhamdulillah acara berjalan sukses dan lancar, serta berhasil menghimpun beberapa usulan penting dari Pimpinan Cabang se Jawa Timur. Hadir 24 rombongan delegasi dari 32 Pimpinan Cabang yang diundang. Sedangkan yang dua cabang lainnya izin karena berhalangan. Sementara dari jajaran PW hadir 40 pengurus dari 45 pengurus yang diundang.'' terangnya. Selama dua hari kemarin PW ISHARI Jatim telah mengusahakan agar rakorwil berlangsung dengan aspiratif dan komunikatif. Diharapkan pada rakorwil kali ini akan membuat solusi-solusi kebuntuan dari penerapan peraturan diantara cabang-cabang dan wilayah tercover semua sehingga ukhuwah dan kemashlahatan yang lebih besar bisa tercipta dengan baik.Salam #Berjuta_Khidmah
Belajar, Berjuang, Bertaqwa, serta Berkhidmah!
 
Sumber: http://www.ipnuippnuub.org/2015/03/mempererat-tali-silaturrahmi-pimpinan.html

0 komentar:

Posting Komentar